BANDUNG, itb.ac.id - Suatu karya seni terkadang tidak dapat terbatasi oleh ruang. Hal inilah yang mendasari diselenggarakannya Jalan Seni untuk memamerkan karya-karya seni sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam Pasar Seni ITB 2010. Acara ini diselenggarakan di sepanjang Jalan Ganeca dari pukul 08.00-18.00 WIB. Sebanyak 38 seniman dan komunitas turut berpartisipasi dalam pameran ini.
Jalan Seni ini sebenarnya merupakan pameran karya dalam ruang terbuka. Seni yang ada dalam Jalan Seni sangat beragam, antara lain seni musik, seni lukis, seni patung, seni tradisi, seni rupa, dan masih banyak lagi. Karya-karya yang dipamerkan berbentuk mulai dari media klasik seperti lukisan, patung, hingga instalasi.
Herry Dim, Bambang Subarnas, Anggiat Tornado, Adikara, Yasraf Amir Piliang, Henricus, Ganjar Gumilang, dan Ferdian Sahala merupakan seniman yang turut memamerkan karya-karya mereka. Sedangkan komunitas-komunitas seperti Bandung Creative Community Forum (BCCF), Republik Sketsa Bandung, Kelompok Dago Kreatif, juga mahasiswa jurusan seni rupa ITB turut menyumbang karya dalam Jalan Seni ini.
"Konsep yang ingin dibawa adalah respon terhadap ruang dan bagaimaana kepekaan seni dalam membaca ruang sekitar, baik itu tata letak bangunan, pohon, dan lain-lain," ujar Koordinator Lapangan Jalan Seni Tandya Rachmat, mahasiswa jurusan Seni Lukis FSRD ITB. Maka dari itu diputuskan untuk menjadikan jalanan sebagai ruang alternatif pengganti galeri. Pameran terbuka ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Pasar Seni ITB.
Karya yang ditampilkan pun sangat variatif. Bentukannya berbeda-beda dengan aura sama, namun ruang yang diberikan untuk menampilkan karya dilebihkan dibandingkan pameran biasa.
Berikut merupakan karya-karya yang ditampilkan, yaitu Rumah Pohon, Foto-Foto Mereka yang Ditengah Jalan, Gerbang Pasar Seni, Instalasi High Chair, Instalasi Tabung Gas, Dunia Sketsa, Pasar Psikopat, dan masih banyak lagi.
Perbedaan yang cukup signifikan yaitu dalam Jalan Seni tidak ada pembatasan ruang dan aturan-aturan untuk menampilkan karya-karyanya. Tidak seperti pameran dengan stand-stand biasa yang terbatas.
"Walaupun panas sekali udaranya, namun sangat menyenangkan karena mendapat pengalaman baru dengan menikmati karya seni dalam ruang terbuka." Ujar Astari Dwina Putri mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, salah satu pengunjung Jalan Seni.
Michiko
http://www.itb.ac.id/news/2985.xhtml
0 komentar:
Posting Komentar