TARI sebagai salah satu cabang seni yang selalu hadir dalam kehidupan manusia, ternyata memiliki perkembangan yang sangat kompleks. Fenomena ini dijumpai di Bali yang penuh dengan berbagai tarian untuk menunjang kebutuhan adat dan agama.
Sebagai pusat pariwisata di Indonesia, belakangan ini di Bali juga banyak muncul berbagai jenis benda seni hasil kreativitas para seniman yang bersumber dari seni tari, terutama di Kabupaten Gianyar. Para seniman perupa tak henti-hentinya berkreativitas dengan berbagai wujud industri kreatif untuk melestarikan seni tari serta kebutuhan pariwisata.
Salah seorang seniman yang selalu bergelut dengan kayu adalah Ida Bagus Anom dari Geria Danginan, Banjar Batan Ancak, Desa Mas, Gianyar. Pria berusia 56 tahun namun masih gesit ini adalah seniman komplet — selain sebagai penari topeng, juga ahli membuat topeng (tapel) sejak tahun 1965.
Profesi ini merupakan kelanjutan pekerjaan kakeknya, Ida Bagus Ngurah. Bakat menari mengalir dari darah ibunya, Ida Bagus Gelodog, yang pada awalnya penari Rama dan Wayang Wong. Pada masa kanak-kanak, Anom mahir menari Baris dan sang ayah banyak bercerita tentang topeng sehingga menarik minatnya mengambil pahat untuk belajar membuat topeng.
Menurut Anom, pembuat topeng harus tahu cerita (lakon) topeng, menguasai tabuh dan tari sehingga bakatnya menyatu untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Anom menjelaskan, bahan yang dipakai topeng adalah kayu pole sebagai bahan yang tahan panas, jika dijemur tidak pecah, yang diperoleh dari Desa Kobetan, Bitra, Gianyar.
http://berita.balihita.com/ida-bagus-anom-pelopor-pembuatan-topeng-topeng-kreasi.html
0 komentar:
Posting Komentar