Minggu, 07 Maret 2010

Pemerintah Daerah Didorong Bentuk UKM Center

LIMA PULUH KOTA--MI: Kementerian Urusan Koperasi dan UKM mendorong pemerintah daerah untuk mau mengembangkan UKM Center atau sentra pemasaran bersama. Selain menjadi ruang pamer produk, sentra itu dapat dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan pelatihan bagi para pelaku koperasi dan UKM.

"UKM Center dapat memberikan jaminan menembus akses pasar dan mempersiapkan kompentensi SDM dalam memasuki persaingan usaha," ujar Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan di sela peresmian UKM Center 50 milik Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, Sabtu (6/3). Dengan kuatnya basis pemasaran di daerah, Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) dapat dijadikan peluang para UKM dalam memasarkan produk-produk mereka.

Pasalnya, unit-unit usaha kecil dan menengah di Indonesia sebenarnya sangat berpotensial dalam menembus pasar ekspor maupun dalam negeri. "Pemerintah memiliki kewajiban untuk mempersiapkan mereka dalam memasuki arena persaingan," ujarnya.

Namun demikian, belum optimalnya kegiatan pemasaran produk serta kualitas SDM masih menjadi kendala terbesar bagi koperasi dan UKM untuk berkembang. Dengan adanya UKM Center, kualitas SDM dapat ditingkatkan. Karena selain memberi akses jaringan terhadap pasar, sentra pemasaran itu dapat memberi pendidikan kewirausahaan dan pelatihan teknis usaha. "Pendidikan adalah kunci utama dalam persaingan usaha," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi Pemkab Lima Puluh Kota yang sudah melakukan perencanaan yang baik dengan mempersiapkan UKM Center. Apalagi melalui pembangunan itu, Kabupaten Lima Puluh Kota kini menjadi satu-satunya daerah tingkat II di Pulau Sumatra yang memiliki UKM Center sendiri. "Iini bukti kegigihan kepala daerah untuk merealisasikan pembangunan yang beriorientasi kepada kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Manajer UKM Center 50 Zulfayetri mengatakan, pada tahap awal, saat ini baru ada 100 koperasi usaha dan UKM yang memasang produknya di situ. Produk yang dikembangkan mencakup makanan-minuman, kerajinan tangan, batu mulia, kain tenun, hingga pupuk organik. Selain menyediakan etalase produk, UKM Center 50 juga menyediakan klinik konsultasi bisnis yang terselenggara atas kerja sama dengan Universitas Andalas (Unand). "Para pelaku usaha di sini bisa melakukan konsultasi usaha dua kali seminggu bersama pendamping yang disediakan Unand," ujarnya. (*/OL-04) Penulis : Anindityo Wicaksono http://www.mediaindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar pada blog ini

AdBrite